Proses berjalan menuju panggung amatlah penting untuk diperhatikan. Di saat itu, hampir seluruh mata di ruangan akan memandang ke arah Anda. Saat itu terjadi, maka setiap orang akan membuat opini dan asumsi di benak mereka, minimal mengawasi, serta mencari isyarat2 yang bisa jadi pembenaran atas asumsi awal mereka.
Lantas apa yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan momen ini?
1. Tujulah Panggung dari Sebelah Kiri Hadirin
Masukilah ruangan dan panggung bicara Anda dari sisi kiri hadirin. Hal ini akan mengakibatkan mata dan kepala para hadirin bergerak ke arah kiri. Dengan demikian, bagian otak yang terangsang adalah otak belahan kanan uamg tidak punya sifat menghakimi. Hadirin tidak akan mencemooh atau mengkritisi hebat manakala semisal melihat dasi Anda tidak matching dengan baju, baju Anda sudah lecek atau kusut, sepatu Anda terlihat kebesaran, Anda terlalu gendut :-p dan sebagainya. Alih-alih, mereka malah menganggapnya sebagai hal yang lucu, dan bahwa Anda adalah orang yang sepertinya bakal lucu dan apa adanya. Sementara manakala Anda membiarkan hadirin menggunakan otak kiri mereka (yakni dengan membuat mereka menoleh ke arah kanan), maka bisa jadi akan berkata dalam diri, “Waah, ini pembicaranya gak profesional ni” atau semacamnya.
Kiat ini begitu sederhana, tapi lumayan ampuh. Sekecil apapun kiat yang bisa Anda pakai untuk membangun kesan pertama; gunakanlah. Karena ingat; kesan pertama begitu menggoda dan berkesan.
Dengan memasuki arena bicara dari sebelah kiri, Anda seolah tidak memberi kesempatan bagi hadirin untuk berpikir kritis. Karena memang itu tidak Anda butuhkan. Yang Anda butuhkan adalah pikiran terbuka dan menyambut. Maka lakukanlah untuk membangun hubungan simpatik dan menancapkan kesan menyenangkan.
2. Tampakkan Postur yang Mantap & Percaya Diri
Tidak cukup hanya mendekati ruang bicara dari sebelah kiri, Anda juga perlu menampakkan postur tubuh dan sinar wajah yang positif menyenangkan. Karena hal pertama yang akan dilihat oleh hadirin adalah postur tubuh Anda serta apapun hal visual dari Anda. Tentu saja, bukankah indera terkuat kita adalah mata. Rute syaraf dari mata ke telinga 25 kali lebih besar dibandingkna rute syaraf telinga ke otak.
Hadirin akan dapat mengetahui apa yang Anda rasakan dan pikirkan dari cara Anda berdiri, bermimik muka dan bergera. Ya meskipun bisa jadi tak akurat, tapi yang jelas hadirin akan tetap membuat dugaan atas diri Anda melalui tampakan visual. Hadirin (terutama yang perempuan) akan bisa menangkap kegelisahan dan ketakutan sekecil apapun dari diri Anda. Pun juga, mereka bisa mendeteksi dan turut tertularkan rasa percaya diri dan keyakinan diri Anda dari cara Anda berdiri dan bergerak.
Oleh karenanya, semenjak Anda berjalan menuju ke panggung bicara dan juga sebelum berbicara, tampakkanlah sikap percaya diri, antusiasme dan kemantapan. Tarik bahu Anda condong ke belakang sehingga dada terbusung dan tulang rusuk terkembang sempurna, lalu dalam kondisi itu tariklah nafas dalam-dalam. Jangan tundukkan kepala melainkan sejajarkan hingga dalam posisi agak mendongak, dan lalu paksalah diri Anda untuk tersenyum. Senyum Anda akan bisa natural manakala Anda memang benar-benar mendasarkannya pada pengetahuan bahwa Anda memang telah siap, bahwa Anda hadir di sana untuk menyampaikan hal yang baik dan penting, bahwa Anda di sana untuk memberi manfaat, bahwa Anda peduli pada hadirin, bahwa Anda memang punya kemampuan yang pantas untuk ada di san
Tidak ada komentar:
Posting Komentar