Selasa, 26 Januari 2010

Kiat Menjadi Pembicara di Depan Publik



Menurut R.Grisby, meskipun dari sebagian kita sangat tidak menyukai hal ini (berbicara di depan publik), tapi ada kalanya kita harus berbicara di depan publik. Mungkin pertama kali, tugas ini sangat menakutkan (nervous atau blank ketika akan menyampaikan pesan). Tapi jika kita mencoba untuk belajar dan berlatih beberapa teknik dasar, kitapun akan mampu mengatasi ketakutan tersebut. Sebelum memberikan presentasi (sebutan pada umumnya), kita sudah harus memiliki tujuan yang terarah mengenai target dari pembicaraan tersebut, seperti halnya seoarng marketing yang harus memberikan penjelasan kepada Customer tentang keunggulan produk yang ditawarkannya. Dalam hal ini, Marketing jauh sebelum bertemu kepada Calon Customer harus sudah mempersiapkan materi yang akan di presentasikan, mau tidak mau, suka atau tidak suka mereka harus lakukan itu.

Jadi dari contoh tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa Tujuan dari presentasi secara umum adalah bagaimana memotivasi atau memberikan perubahan perubahan pada audien. Uang, ketenaran, dan pengakuan seharusnya tidak menjadi tujuan utama presentasi. Selain itu di dalam melakukan presentasi kita dituntut untuk memberikan sejumlah informasi yang berharga bagi audien.

Saya akan mencoba menguraikan satu-demi satu komponen terpenting dalam melakukan presentasi tersebut. Dari berbagai sumber yang saya dapatkan, ada lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus kita perhatikan. Kelima unsur tersebut adalah: pengirim pesan (sender), pesan yang dikirimkan (message), bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau medium), penerima pesan (receiver), dan umpan balik (feedback). Seperti yang pernah saya ulas sebelumnya……

Sedangkan persiapan yang harus dilakukan sebelum berbicara di depan publik adalah sebagai berikut;

  1. Persiapkan mental sebelum berbicara di depan publik. Persiapan mental ini merupakan sesuatu yang sangat penting sebelum mempersiapkan materi. Meski, kesiapan materi juga sangat mempengaruhi kesiapan mental.
  2. Karena terlalu sibuk menyiapkan materi, seringkali kita lupa untuk istirahat. Hal tersebut tidak boleh terjadi. Istirahatlah yang cukup sebelum melakukan presentasi.
  3. Kualitas suara kita juga harus diperhatikan. Gunakan suara yang lantang dan jelas atau dapat juga menggunakan pengeras suara. Dengan suara yang lantang dan jelas maka publik akan memperhatikan informasi yang disampaikan.
  4. Gunakan bahasa yang baik dan benar, agar publik dapat mengetahui maksud atas informasi yang Anda sampaikan. Hal tersebut juga akan meningkatkan kualitas presentasi.
  5. Penampilan saat kita berbicara di depan publik juga sangat menentukan. Gunakan pakaian yang rapi dan bersih. Sesuaikan dengan jenis pertemuan yang diadakan.

Selain itu, ada beberapa persiapan materi dan alat bantu visual yang perlu dilakukan sebagai berikut:

  • Carilah data terbaru yang berkaitan dengan materi. Selain itu, materi juga bisa diambil dari pengalaman unik Anda atau teman yang berhubungan dengan materi yang akan dibicarakan. Dengan literatur yang baik, materi yang Anda bahas akan membawa daya pikat bagi publik.
  • Sebelum memilih alat bantu visual, kita harus menguasai terlebih dahulu kegunaan dan cara penggunaannya. Misalnya saja, slide, overhead projector, atau LCD yang bisa terkoneksi dengan komputer atau notebook Anda.
  • Gunakan desain teks dengan menggunakan kalimat-kalimat efektif yang pendek dan susunan yang mudah dimengerti.
  • Anda dapat menggunakan gambar atau foto yang menarik sesuai tema. Jangan lupa, persiapkan bukti-bukti untuk mendukung pernyataan-pernyataan yang Anda kemukakan.
  • Jika dalam presentasi tersebut Anda menggunakan data-data numerikal, Anda harus mempersiapakan grafik, bagan atau tabel. Sesuaikan gambar dan data yang akan ditampilkan.
  • Anda dapat menggunakan peta (map) jika datanya berupa nama-nama daerah atau untuk menggambarkan peta persaingan antar satu jenis produk.

Jika ingin menjadi pembicara publik yang sukses, kita juga harus mengamati mereka yang telah menjadi pembicara publik yang sukses. Amati kekurangan dan kelemahan mereka. Tapi jangan tiru mereka, jadilah diri Anda sendiri saat berbicara di depan publik (Be your self and be confidence). Selain itu Anda juga harus melibatkan audien saat berbicara. Buat audien merasa nyaman atau merasa seolah-olah Anda adalah teman karib mereka. Jangan lupa lakukan kontak mata dengan mereka. Dan yang terakhir perbanyaklah latihan sebelum melakukan presentasi dalam bentuk apa punjuga, baik itu dalam rapat kantor (meeting), presentasi bisnis, diskusi informal, dsb.

Ingatlah bahwa menyampaikan presentasi untuk 20-200 orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Terlebih lagi jika audien telah memiliki akses yang begitu cepat dengan dunia informasi terkini. Selain itu, kerap kali audien menginginkan presentasi yang dilengkapi dengan animasi atau humor.

Bagi kita yang pertama kali melakukan presentasi, mulailah dengan menarik perhatian audien. Ini mungkin bisa dilakukan dengan pernyataan atau cerita yang mengejutkan. Kita bisa mengutipnya dari koran, majalah, radio, hasil riset atau pengalaman pribadi. Ucapkan dengan tegas dan jelas sehingga kita dapat menarik perhatian audien. Apa pun teknik yang kita gunakan, jika berhasil menarik perhatian mereka pada 30 detik pertama presentasi, maka kesuksesan selanjutnya akan menyertai kita.

Disamping itu kita pun harus terlihat energik dalam menyampaikan presentasi. Bagaimana audien akan tertarik dengan tema presentasi, jika kita sendiri menyampaikannya dengan malas, tidak energik, dan asal-asalan. Berbicaralah dengan nada suara yang berbeda. Nada perlahan untuk saat mengatakan hal yang dramatik, dan nada iggi saat menunjukkan kekaguman. Kita bisa mengambil jeda sesaat sambil menghirup napas perlahan.

Saat berusaha memotivasi audien, kita bisa bergerak mendekati mereka. Gunakan gestur untuk menunjukkan seberapa besar, luas atau tinggi objek yang kita sedang jelaskan. Jika menjelaskan cara kerja sesuatu, kita bisa mendemonstrasikannya agar audien semakin paham. Tunjukkan ekspresi wajah saat berbicara. Tersenyumlah saat menerangkan sesuatu yang menyenangkan.

Apa pun gerakan tubuh Anda, harus memiliki tujuan. Susunlah dengan baik presentasi Anda. Upayakan jangan lebih dari 4-5 poin utama. Masing-masing poin utama bisa memiliki 2-3 poin pendukung, seperti ilustrasi, contoh, definisi, dsb. Alat bantu visual sangat berguna agar audien lebih mudah memahami proses atau konsep yang Anda terangkan. Susunan presentasi harus terstruktur. Perpindahan dari satu poin ke poin harus halus. Anda bisa menggunakan kata-kata, “pertama", “kedua", “terakhir", dsb.

Lihatlah ke arah audien saat berbicara. Jika audiennya sedikit, kita bisa melihat satu persatu, tapi jika banyak, kita bisa mengedarkan pandangan dari satu bagian ke bagian lain hingga merata. Salah satu cara melakukan kontak mata yang baik adalah dengan tidak membaca presentasi Anda. Gunakan kartu catatan kecil yang berisi kata-kata kunci.

Kita pun juga bisa menyelipkan humor pada saat presentasi. Tapi jangan berpikir Anda harus menjadi pelawak. Humor jika digunakan dengan tepat dan tidak berlebihan akan meringankan presentasi yang serius sehingga audien akan lebih tertarik dengan presentasi Anda. Akhirnya, pada saat penutup, Anda harus mengungkapkan kata-kata yang bisa memotivasi atau membuat mereka berpikir. Umumnya audien akan mengingat apa yang diucapkan terakhir atau saat pembicara menutup presentasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar